Senin, 05 Juli 2010

Cara berpikir seorang muslim dalam Mengatasi masalah yang melanda


Cara berpikir seorang muslim dalam Mengatasi masalah yang melanda ialah dia akan selalu tenang, tidak mengalami stress, panic, marah-marah, atau bahkan uring-uringan dan mengeluh. Seorang muslim harus mampu membuat cara berpikir negative menjadi positif dalam menghadapi musibah atau masalah.
Rasulullah saw. Bersabda, “Menakjubkan keadaan orang-orang beriman, urusan apapun baginya jadi baik dan tidak ada yang demikian itu pada siapa pun kecuali pada orang yang beriman. Jika mereka mendapat nikmat, mereka bersyukur maka yang demikian itu baik baginya. Jika mereka tertimpa keburukan atau musibah, mereka bersabar maka yang demikian itu baik baginya.”
Sebenarnya berat tidaknya suatu masalah yang kita hadapi bergantung pada bagaimana cara kita memandang masalah itu. Cobaan dapat menjadi terasa berat jika kita memandangnya sebagai suatu masalah yang berat. Coba jika kita mengubah cara berp[ikir kita dengan memandang suatu masalah sebagai hal yang mudah karena semua kesulitan ini pada hakikatnya merupakan ujian dan cobaan dari Allah swt. Dengan menyikapi masalah dengan pandangan seperti itu, kita akan menghadapi masalah itu dengan hati yang sabar sehingga semua itu pasti akan terasa lebih ringan.
Insya Allah, ^_^, ingat Allah Swt, tidak akan memberi cobaan melainkan yang sesuai dengan kesanggupan kita,
“ Allah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dnegan kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang vdiusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya. (mereka berdoa) ‘ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau jika kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, mak tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’.(Q.s. Al Baqarah, 2:286)
“apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: ‘kami telah beriman’ , sedang mereka tidak diuji lagi?” (Q.S. Al Ankabut, 29:2)
Kita harus senantiasa berpikir positif bahwa menerima masalah tersebut merupakan hal yang terbaik untuk kita. Jika dalam menghadapi cobaan kita berhasil maka kita harus bersyukur pada-Nya karena pada hakikatnya hasil tersebut terjadi atas izin Allah. Sebaliknya, jika hasilnya tidak sesuai atau gagal, kita harus bersabar dan mengambalikan semuanya kepada Allah, disertai keyakinan adanya hikmah dari allah yang dapat kita ambil di balik kejadian itu. Jadi tidak ada lagi istilah stress dalamn menghadapiu masalah,,,, Oke…. ^_^…..

Pandangan Allah Terhadap Diri Kita Harus Menjadi Yang Utama
Dalam hidup ini, Seringkali kita terpukau dengan apa kata orang orang lain mengenai susuatu hal. Kita takut melakukan sesuatu karena khawatir bagaimana peniulaian orang tentang diri kita. Sebaliknya, kita mungkin malah berani melanggar peraturan yang seharusnya kita taati karena orang lain. Ointinya kita terlalu terpku terhadap pendapat orang lain sehingga menghambat kita untuk melangkah menjadoi lebih baik.
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya lah jika kita memosisikan pandanagan Allah di atas pendapat manusia karena Allah adalah Tuhan kita. Sesuatu yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah. Begitu juga sebaliknya, sesuatu yang buruk menurut manusia, belum tentu buruk menurut Allah. Ingat di hari kiamat nanti, pendapat Allah-lah yang akan berlaku. Jadi, untuk apa kita sibuk memikirkan pendapat orang lain bila ternyata dimata Allah, hal itu termasuk yang dilarang.

Kepribadian Seorang Muslim
Kepribadian merupakan sifat atau karakter yang melekat pada diri seorang manusia. Seorang muslim harus senantiasa berupaya memiliki kepribadian yang berlandaskan kepada Al Qur’an dan sunnah Rasulullah saw. Karena itu perlunya kita tahu kepribadian seperti apakah yang harus dimiliki oleh seorang muslim:
1. akidah yang lurus dan bersih
2. Ibadah yang benar
Salah satu tanda bahwa ibadah seseorang sudah benar adalah timbulnya ketenangan dalam batin (jiwa) setelah melakukan ibadah. Tidak merasa puas dengan ibadah yang dilakukan dan menjaga ibadah wajib maupun sunah. Ia juga tidak lupa selalu berdoa dan bertobat memohon ampun kepada Allah Swt.
3. Akhlak yang kokoh
Contoh akhlak islami yaitu tidak takabur, jujur, memenuhi janji, sabar, lemah lembut, pemaaf, menjafa lisan
4. kekuatan jasmani
5. keluasan wawasan
6. berjuang melawan nafsu
7. pandai menjaga waktu
8. teratur dala suatu urusan ( profesiaonal, disiplin, sungguh-sungguh dan sesuai dengan atauran yang ditetapkan islam)
9. memiliki kemampuan usaha sendiri / mandiri
10. bermanfaat bagi orang lain.

Hadis Rasulullah, “ Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia, pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akherat kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam susah, pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (H.R. muslim)

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menuanaikan zakat, dan mnereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.”
(Q.s. At Taubah, 9:71)

“Dialah yang teah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di atas keimanan mereka. Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi MAha bijaksana”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar